Empat universitas di Semarang yakni Undip, Unnes, Udinus dan Unimus ditambah Pramuka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh 31 Mei dengan melakukan aksi simpatik di area Car Free Day, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (29/5).
Aksi tersebut digunakan mereka untuk menyebar masker, brosur dan stiker kepada masyarakat yang berisi tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
Luki, Koordinator aksi mengatakan, mereka mengkampanyekan bahaya merokok dan memperkenalkan tujuh tempat larangan merokok. Karena selama ini banyak masyarakat yang tidak peduli dengan merokok di sembarang tempat yang mengakibatkan dampak kepada perokok pasif.
“Kami memperkenalkan tujuh kawasan tanpa rokok yang telah disetujui sesuai dengan Perda No 3 Tahun 2013,” katanya.
Tujuh kawasan tanpa rokok itu adalah fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum.
Luki mencontohkan banyak yang belum tahu tujuh kawasan tanpa rokok misalnya di universitas. Masih banyak mahasiswa yang merokok seenaknya di lingkungan belajar mengajar.
“Seperti di Unnes belum menerapkan kawasan merokok dan kita masih mendorong Rektor agar diterapkan kawasan tanpa rokok di kampus,” imbuhnya. Dia berharap, lewat sosialisasi kawasan tanpa rokok ini, masyarakat bisa mengerti dan menghargai orang lain yang tidak merokok.
Data WHO menyebutkan, Indonesia surga bagi perokok dan tercatat sebagai negara ketiga di dunia dalam jumlah perokok setelah Tiongkok dan India. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok dunia akan mencapai 10 juta jiwa dan 70 persen diantaranya berasal dari negara berkembang.